BolaHoki - Ketua Umum Partai Idaman Rhoma Irama didampingi Sekjen Ramdan Alamsyah menemui Wakil Ketua DPR Fadli Zon sore ini. Kedatangan Rhoma dan pengurus DPP Partai Idaman menyampaikan aspirasi terkait kondisi bangsa sedang terpecah belah. Sebelum menyampaikan aspirasinya, Rhoma melantunkan lagu berjudul 'stop' di hadapan Fadli.
"Stop permusuhan, stop pertikaian. Agama, bangsa dan negara menagih baktimu kawan. Mari kita berlomba-lomba tuk berbuat kebaikan," kata Rhoma, Rabu (24/5).
Rhoma mengatakan, lagu tersebut bercerita tentang ajakan untuk semua masyarakat agar menghentikan konflik dan pertikaian yang belakangan terjadi.
"Kira-kira begitu Pak Fadli tujuannya adalah mari kita hentikan berbagai macam pertikaian. Mari kita hentikan berbagai macam pertengkaran, mari kita menuju kepada kesatuan NKRI," jelas Rhoma.
Usai bernyanyi, Rhoma mulai menyampaikan aspirasinya dimana partai Idaman ingin ikut serta berperan menjadi pemersatu bangsa untuk menciptakan kerukunan di Indonesia.
"Melihat kondisi bangsa yang terbelah kami komitmen partai idaman pererat bangsa. Dan kami bertekad jadi agen pemersatu bangsa merekat kembali kerukunan umat persatuan nasional," ujarnya.
Sebab, kata Rhoma, saat ini masyarakat telah terbelah menjadi dua kubu yakni kelompok Islam dan kebhinnekaan. Sikap saling menjustifikasi pun terjadi antar dua kubu.
"Mengingat sekarang seperti ada dua kelompok di Indonesia ini tidak sehat seakan akan ada kelompok Islam dan Kebhinnekaan. Dan umat Islam dianggap tidak Pancasila tidak bhinneka," jelas Rhoma.
Pelantun lagu 'Judi' ini meluruskan opini buruk yang berkembang soal kelompok Islam dan kebhinnekaan tersebut. Menurutnya, sebagian besar umat Islam memegang teguh Pancasila dan ingin terus menjaga NKRI. Umat Islam dinilai menjunjung tinggi toleransi terhadap agama lain.
"Kami selaku partai Islam mengklarifikasi ini 90 persen umat Islam NKRI dan Pancasilais karena nilai Pancasila sesuai dengan nilai Islam dan umat Islam sangat pluralis," ungkapnya.
"Kita sangat toleran terhadap perbedaan agama dibuktikan setiap hari besar agama di sini kita jadikan hari besar nasional ini membuktikan kita toleran, ini bukti konkret yang dinyatakan ke Indonesia dan international," sambungnya.
Fadli mengaku sependapat dengan pandangan Rhoma. Dia menyebut tak ada kontradiksi dan pertentangan antara Islam dengan Pancasila atau kebhinnekaan. Hal itu terlihat dari rasa toleransi yang ditunjukkan negara saat hari-hari besar agama.
"Bahwa persoalan NKRI sudah jelas Pancasila juga tidak ada pertentangan dengan agama manapun dan pluralisme juga sudah ditunjukan. Selama ini tidak ada kejadian yang mengarah ke kejadian," tandas Fadli.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini berterima kasih dengan komitmen Partai Idaman untuk berperan sebagai perekat dan pemersatu bangsa.
"Terima kasih atas satu komitmen bersama bahwa partai Idaman berniat dan berpihak kepada komitmen perekat bangsa dan pemersatu ini. Yang kita harapkan bersama mudah-mudahan bangsa yang besar terdiri atas suku agama tidak tepecah belah karena sudah 72 tahun kita hadapi tantangan dan alhamdullilah bisa survive," tutupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar