• Breaking News

    www.hokibet188.net DAPATKAN PROMO : EXTRA BONUS 100% WELCOME BONUS 100% BONUS TOP UP 10%

    Senin, 29 Mei 2017

    Saran Psikolog Agar Tak Mudah Sebar Foto Korban Bom



    BolaHoki - Menyebarkan foto-foto korban ledakan bom, seperti yang terjadi di Kampung Melayu bisa mengganggu. Terlebih, foto korban yang mengalami kondisi mengenaskan. Meski begitu, cukup banyak orang yang dengan mudahnya menyebarkan foto tersebut di media sosial maupun grup komunikasi lain, seperti WhatsApp.


    "Dari semalam di grup WhatsApp saya banyak banget yang ngirimin foto korbannya. Yang tangan lepas, yang luka parah. Annoying banget," keluh ayah tiga anak, Chandra. 

    Menurutnya, penyebaran foto-foto korban bom amat tidak pantas. Ia mengatakan, coba saja bayangkan jika yang menjadi korban adalah anggota keluarga sendiri, pastinya itu amat menyedihkan. Lain Chandra, lain pula yang dialami pembaca lainnya, Mira. 

    Ia mengatakan ketimbang menyebarkan foto-foto korban bom, lebih baik menyebarkan berita soal kondisi saat ini di tempat kejadian, ketimbang hanya fokus pada foto-foto si korban. 

    "Apalagi ini nggak diblur, parah banget. Nggak kebayang kalau itu yang jadi korban anggota keluarga kita kan. Pasti ngenes banget. Udah deh mulai sekarang stop nyebarin yang kayak gitu (foto korban)," tutur Mira.

    Lantas, apa yang bisa dilakukan agar masyarakat tidak dengan mudahnya membagi foto-foto korban bom seperti itu? Menurut peneliti dari Cetiga Behavioral Expert, Muhammad Akhyar M.Si, pertahankan semangat positif yaitu berbagi tetapi perhatikan caranya.

    "Berikan secara jelas gambar apa aja yang tidak boleh dibagikan dengan alasan-alasan yang mudah diterima. Seperti, empati pada keluarga korban," kata Akhyar saat dihubungi detikHealth, Kamis (25/5/2017).

    Dikatakan Akhyar, secara umum norma sosial dibagi menjadi dua yakni deskriptif dan injunctif. Norma deskriptif yakni apa yang dilakukan banyak orang. Sementara, norma injunctif yakni apa yang harus dilakukan.

    Nah, empati pada keluarga korban menurut Akhyar sebenarnya sudah ada dalam daftar norma injunctif di masyarakat. Namun, perlu diingat bahwa norma bisa mengalami evolusi. Nah, bentuk konkret evolusi norma tidak secepat evolusi gawai. 

    "Kalau dulu ada mayat yang terlihat di pesisir, orang juga akan lari juga ke tempat ramai untuk ngasih tahu bahwa ada mayat. Sedangkan sekarang, cukup difoto terus dikasih tahu ke tempat ramai (media sosial atau WhatsApp). Insting itu nggak hilang, cuma berubah bentuknya aja," kata Akhyar.

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Fashion

    Beauty

    Travel