BolaHoki - Banyak orang bilang bahwa tertawa itu menyehatkan. Secara sederhana, saat orang bisa tertawa lepas berarti tidak ada beban pikiran pada dirinya sehingga ia benar-benar bisa fokus pada sebuah candaan. Ada pula yang sekian lama berbeban berat. Berbagai tugas duniawi, dari pekerjaan hingga mencari jodoh menumpuk di kepalanya. Kalau air mata keluar saat sedang sibuk bekerja, mungkin Sahabat Braito mengalami mata lelah akibat terlalu lama melihat layar komputer.
Kembali lagi, tertawa juga bisa mengubah duka menjadi suka, menghilangkan penat yang bertumpuk dalam hitungan detik saja. Tapi ada satu hal yang aneh, Sahabat Braito, yaitu ketika sebuah guyonan yang sangat masif, bikin orang tertawa sejadi-jadinya. Tanpa disadari, dari sudut mata, meneteslah air. Nah, ini yang aneh. Katanya gembira, tapi kok masih nangis juga?
Tangisan saat sedih dengan ketika manusia bergembira tentu berbeda. Fenomena ini sangat menarik untuk diikuti agar Sahabat Braito tahu, mengapa orang bisa menangis saat ia tertawa terbahak.
Tertawa dan Menangis Melepaskan Hormon yang Sama
Robert R. Provine Ph.D, profesor neurobiology dan psikologi dari University of Maryland mengatakan bahwa secara mental, menangis dan tertawa adalah respon tubuh yang sama.
“Keduanya terjadi ketika terjadi tingkatan emosi yang sangat tinggi, melibatkan dampak yang lama,” kata profesor Provine.
Ia melanjutkan bahwa umumnya manusia tahu bahwa air mata itu terjadi karena ada kesedihan, rasa sakit. Tapi butiran tersebut juga muncul saat hati sedang bergembira. Namun apa pun suasana hati Sahabat Braito saat menangis, percayalah bahwa hal itu memberikan kebaikan pada tubuh. Mengapa?
Tubuh manusia memiliki kortisol dan adrenalin. Kortisol adalah hormon yang dilepaskan ketika manusia mengalami stres atau saat konsentrasi glukosa darah rendah. Sementara itu, adrenalin juga merupakan salah satu hormon stres yang diproduksi pada kelenjar adrenal dan membuat detak jantung semakin kencang, memperkuat dorongan untuk kontraksi jantung, serta memperlebar bronkiolus paru.
Pada dasarnya, menangis atau tertawa berlebihan itu akan merilis hormon-hormon stres yang sama. Itulah mengapa manusia meneteskan air mata.
Gangguan Kesehatan
Selain itu, menangis saat tertawa juga bisa menjadi pertanda bahwa ada masalah kesehatan pada bagian otak. Gangguan itu disebut Pathological Laughter and Crying (PLC), atau patologi tertawa dan menangis. Kasus PLC terjadi dengan tawa yang tak terkendali karena adanya kerusakan jaringan pada area motorik di sekitar cerebral cortex. Kerusakan itu kemudian turun sampai batang otak dan mengganggu kinerja tubuh, membuat respon tertawa atau menangis jadi irasional.
Tekanan Berlebihan Pada Saluran Air Mata
Tahu kalau orang tertawa terbahak-bahak, kan? Matanya sampai memejam, bahkan kalau ditinggal sembunyi pun mungkin dia tidak akan tahu, dan kebingungan ketika mencari temannya sudah menghilang saat ia berhenti tertawa.
Mata yang terpejam saat tertawa ini akan menekan saluran air mata sehingga membuat area tersebut memproduksi dan mengeluarkan air mata, atau disebut juga sebagai air mata refleks. Biasanya air mata refleks ini muncul saat Sahabat Braito mengalami iritasi mata akibat debu atau angin.
Itulah penyebab-penyebab mengapa seseorang mengucurkan air matanya saat tertawa. Setidaknya kini Sahabat Braito tahu mengapa orang terbahak kok malah menangis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar