BeritaBolaTerupdate - Para militan Indonesia berencana untuk melakukan serangan dengan “bom kotor” radioaktif. Mereka membuat bom dari bahan kimia berbahaya yang efeknya dianggap mirip bom nuklir.
Rencana itu diungkap tiga sumber kontra-terorisme aparat keamanan Indonesia yang dipublikasikan Reuters, sepekan setelah penggerebekan sebuah rumah terduga teroris di Bandung. Namun, upaya itu diragukan akan berhasil karena keahlian para militan belum mencukupi.
Sumber kepolisian yang mengetahui rencana itu menyebut ada rencana para militan untuk meledakkan “bom berbahan kimia”.
Tiga sumber kontra-terorisme, yang berbicara tanpa menyebut nama, mengatakan bahwa para militan berharap untuk mengubah torium radioaktif Thorium 232 (Th-232) menjadi Uranium 233 (U-233) yang mematikan.
Sebuah panduan instruksi yang digunakan para militan dan telah dilihat Reuters, menunjukkan bahwa uranium yang sangat radioaktif akan digabungkan dengan triacetone triperoxide (TATP) buatan sendiri untuk menciptakan apa yang mereka anggap sebagai "bom nuklir".
Baca: Densus 88 Bekuk Lima Terduga Teroris di Bandung
Kepala Divisi Humas Markas Besar Polri, Inspektur Jenderal Setyo Wasisto, menolak untuk mengonfirmasi secara detail soal rencana pembuatan perangkat “bom kotor” tersebut. Namun, dia mengatakan bahwa “bom kotor” yang sedang dirancang itu bisa lebih dahsyat daripada dua bom yang dibuat dari TATP yang menewaskan tiga polisi di Kampung Melayu, Jakarta, pada bulan Mei lalu.
”Jika bom ini selesai, itu akan memiliki dampak yang lebih merusak daripada bom yang dibuat dari 'Mother of Satan’ (Ibu Setan),” katanya merujuk pada julukan untuk TATP.
”Bisa membakar apa saja dan menyulitkan orang untuk bernafas,” katanya lagi, Jumat (25/8/2017).
Menurut tiga analis kepada Reuters dan website Asosiasi Nuklir Dunia, Thorium-232 dapat diubah menjadi Uranium-233 namun membutuhkan Thorium untuk menyerap neutron. Proses ini merupakan sebuah proses yang memerlukan iradiasi yang kuat, yang umumnya dari reaktor nuklir.
Panduan dari para militan tersebut menyarankan agar mesin X-Ray (sinar-X) atau microwave digunakan.
”Sinar-X tidak akan memiliki cukup pukulan untuk mengatasi energi ikatan atom Thorium,” kata Peter Hayes, ahli perangkat radiologi dari Nautilus Institute, melalui email.
”Anda tidak bisa memasak Th-232 untuk membuat U-233 dalam microwave dan, jika Anda bisa, Anda akan mengalami kematian yang menyakitkan dan cepat dari sifat radioaktif U-232 bersama yang diproduksi bersama U-233,” ujarnya.
Salah satu sumber kontra-terorisme senior Indonesia mengatakan bahwa sel yang berbasis di Bandung telah membeli sejumlah besar barang rumah tangga dan telah mulai mengekstrak Thorium.
”Mereka membutuhkan waktu tiga minggu, baru satu minggu (dalam proses saat polisi menggerebek),” kata sumber tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar