BeritaTerupdate - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengaku baru saja mendapat telepon dari Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavosoglu terkait keadaan Rakhine State yang sedang memanas.
"Kemarin pagi saya dapat telepon dari Menlu Turki. Kita bicara mengenai situasi di Rakhine. Ia menyampaikan bahwa dunia melihat dan mengapresiasi Indonesia atas perhatiannya pada Myanmar dan membantu kondisi di sana," ucap Menlu Retno di Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, Kamis 30 Agustus 2017.
"Kerja sama yang sudah kita lakukan dengan Myanmar memang cukup banyak, namun bukan berarti itu cukup. Kita harus lakukan lagi dan lagi," lanjut dia.
Komisi penyelidikan Rakhine yang dipimpin mantan Sekretaris Jenderal PBB Kofi Annan juga mengapresiasi gerak cepat Indonesia dalam membantu situasi di Rakhine.
Sampai saat ini, Indonesia telah memberikan bantuan berupa empat sekolah senilai USD1 juta di komunitas Muslim dan Buddha di Rakhine State yang diresmikan tahun 2014, 10 kontainer bantuan berisi makanan dan pakaian serta dua sekolah di Sittwe, Rakhine.
"Selain itu kita juga memberikan bantuan obat-obatan, alat sekolah dan pendidikan, ambulans, genset yang sifatnya terus menerus dilakukan, dari waktu ke waktu," ungkap Menlu Retno.
Mengenai laporan penyelidikan dari komisi Kofi Annan, Menlu Retno mengaku sudah menelepon Kofi Annan terkait laporan tersebut. Dikatakan, laporan itu sudah sampai ke tangan Pemerintah Myanmar dan diterima secara terbuka.
"Mereka (Myanmar) dapat menerima rekomen dari laporan tersebut dan saya juga melakukan komunikasi dengan Kofi Annan, mengenai maslaah rekomedasi-rekomendasi itu dan dia menyampaikan harapan yang sangat tinggi serta apresiasi tinggi ke Indonesia yang aktif melakukan kerja sama untuk menangani dan membantu Myanmar," lanju Menlu Retno.
Ia menambahkan, Kofi Annan juga berharap bahwa Indonesia bisa membantu Myanmar dalam mengimplementasikan sejumlah rekomendasi yang ada di laporannya tersebut.
Namun, ketika dikonfirmasi lebih lanjut, Menlu Retno maupun juru bicara Kemenlu RI, Arrmanatha Nasir enggan menjabarkan rekomendasi apa yang diserahkan ke Pemerintah Myanmar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar