BeritaTerupdate - Gempa berkekuatan 3,4 skala richter (SR) terdeteksi terjadi di dekat daerah Kilju, Korea Utara (Korut) pada Sabtu sore. Gempa ini sempat dikhawatirkan sebagai dampak tes senjata nuklir rezim Kim Jong-un.
Guncangan gempa terjadi sekitar pukul 16.29 waktu setempat. Kilju adalah rumah bagi lokasi situs nuklir di Punggyeri, tempat di mana Korut telah melakukan enam kali uji coba senjata nuklir termasuk yang terkuat pada 3 September 2017 lalu.
Kantor berita Jepang, Kyodo, melaporkan bahwa gempa tersebut disebabkan oleh ”ledakan yang mencurigakan” di lokasi uji coba senjata nuklir. Namun, badan meteorologi Korea Selatan dan China menolak kecurigaan tersebut.
“Gempa tersebut diduga terjadi secara alami,” kata pihak Administrasi Meteorologi Korea. “Gelombang suara, yang biasanya dihasilkan jika terjadi gempa buatan, tidak terdeteksi,” imbuh seorang pejabat lembaga tersebut kepada kantor berita Korea Selatan, Yonhap.
Pusat Jaringan Gempa Bumi China atau CENC melaporkan, getaran yang terjadi di Korut bukan disebabkan oleh ledakan nuklir dan memiliki karakteristik gempa alami.
Sementara itu, Lassina Zerbo, Sekretaris Eksekutif Comprehensive Nuclear-Test-Ban Treaty Organization (CTBTO), juga mengonfirmasi terjadinya gempa awal dan sebuah peristiwa seismik kedua berlangsung sekitar 50km dari lokasi tes senjata nuklir Korut.
”Tidak mungkin buatan manusia,” katanya menegaskan bahwa gempa itu merupakan gempa alami bukan imbas tes senjata nuklir.
Sampai saat ini, rezim Kim Jong-un yang berkuasa di Korea Utara telah melakukan enam kali uji coba senjata nuklir, dengan rata-rata tes tersebut menimbulkan gempa di atas 4,3 SR. Uji coba terbaru pada tanggal 3 September 2017 menimbulkan gempa 6,3 SR.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar