BeritaTerupdate - Jutaan penduduk Jepang dibangunkan hari ini oleh sirene dan suara peringatan dikeluarkan pemerintah karena Korea Utara kembali meluncurkan senjata nuklir melintasi langit negara tersebut.
Tak elak, ulah Korut ini mengundang berbagai reaksi kemarahan dari rakyat Jepang. Bahkan sebagian di antaranya menyebut rezim Kim Jong-un pantas sebagai organisasi teroris. Salah satunya adalah aktivis hak asasi manusia yang berbasis di Tokyo, Ken Kato.
"Orang-orang Jepang tidak pernah mengalami ancaman semacam ini sejak akhir perang terjadi lebih dari 70 tahun lalu," kata Kato, seperti dilansir dari laman Telegraph, Kamis (15/9).
"Korea Utara adalah negara teroris dan saya berharap situasi seperti ini tidak akan berkembang lebih jauh lagi," tambahnya.
Kato menuturkan, peluncuran yang kesekian kali ini memang tidak begitu mengejutkan lagi. Namun dirinya tetap marah terhadap Korut.
"Secara pribadi peluncuran rudal kali ini tidak mengejutkan lagi karena hal ini seolah sudah menyatu dengan kehidupan kami di Jepang, tetapi ada juga rasa amarah yang dirasakan khususnya oleh kami dari kalangan orang biasa," tuturnya.
Sementara itu, warga lain bernama Yoshihiro Saito yang bekerja di kota Erimo, Hokkaido, merasakan hal sebaliknya atas uji coba senjata nuklir diluncurkan Korut.
"Saya tidak bisa terbiasa dengan hal ini. Maksudnya, rudal itu terbang tepat di atas kota kita. Ini bukan hal menyenangkan untuk didengar. Ini sangat menakutkan," ungkap Saito.
Sementara warga etnis Korea Utara yang tinggal di Jepang merasa seharusnya kedua negara mencari solusi agar bisa melewati situasi sulit seperti ini.
"Kami benar-benar khawatir dengan situasi saat ini dan menginginkan segalanya kembali seperti semula. Kedua belah pihak harus saling mendengarkan dan mencari cara damai untuk menyelesaikan masalah mereka," kata Chung Hyon-suk.
Sebagai orang yang berasal dari etnis minoritas dan tinggal di Jepang, Choi juga merasa takut ketidakstabilan ini bisa membuat mereka menjadi targe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar