BeritaTerupdate - Ancaman rudal Korea Utara (Korut) ditanggapi serius oleh Amerika Serikat (AS). Salah satu pangkalan militer AS yang ada di Alaska menggelar latihan untuk menembak jatuh rudal nuklir Korut yang mungkin mengancam wilayah negara itu.
"Lokasi terdampak adalah Los Angeles," ucap seorang mayor militer AS dalam latihan yang digelar di Pangkalan Militer Fort Greely di Alaska, seperti dilansir CNN, Rabu (30/8/2017).
"Kita tengah menghadapi ancaman pada saat ini," imbuhnya.
Dalam latihan ini, dilakukan simulasi serangan rudal dari wilayah Korut yang mengarah langsung ke California yang ada di pantai barat AS. Rudal yang digunakan adalah rudal balistik antarbenua (ICBM), yang diklaim Korut telah dimilikinya dan mampu menjangkau daratan AS.
Latihan ini digelar berulang kali di Fort Greely dan disaksikan langsung oleh CNN. CNN diizinkan untuk mengunjungi langsung Kompleks Pertahanan Rudal yang berlokasi Fort Greely. Dalam kunjungan yang tergolong langka ini, CNN melihat perlindungan terakhir yang dimiliki AS dalam menghadapi ancaman rudal ICBM milik Korut.
"Kita menghadapi ancaman terhadap Los Angeles dengan 2 GBI (rudal pencegat berbasis di darat)," seru sang mayor militer AS yang tidak bisa disebut identitasnya karena alasan keamanan.
Mayor militer ini dengan para tentara Garda Nasional AS lainnya, khususnya Batalion Pertahanan Rudal ke-49, memimpin jalannya latihan dari Pusat Pengarahan Serangan yang ada di bawah tanah. Pusat komando ini bertanggung jawab atas eksekusi rudal-rudal pencegat dalam level taktis.
Rudal pencegat berbasis di darat atau GBI diluncurkan dari Fort Greely dan dari Pangkalan Udara Vandenberg di California. Latihan ini diklaim berlangsung sukses. "Ancaman terhadap Los Angeles telah dicegat dan dihancurkan," tegas sang mayor militer dalam latihan itu.
Kompleks Pertahanan Rudal ini berlokasi di belantara Alaska yang dipenuhi salju, tepatnya di lokasi berjarak 241 kilometer dari Fairbanks, kota terbesar di Alaska. Sedikitnya 38 rudal pencegat tersembunyi di dalam sejumlah silo yang terkubur di bawah tanah. Rudal-rudal pencegat itu mengarah ke udara dan siap diluncurkan kapan saja. Jumlah itu masih mungkin bertambah karena AS terus mengembangkan pertahanannya.
"Kami berlatih menembak peluru dengan peluru dan menghancurkannya agar tidak menghancurkan kami," terang mayor militer dari Garda Nasional AS yang tidak bisa disebut identitasnya itu.
Seluruh tentara AS yang ditanyai CNN menunjukkan keyakinan tinggi pada kemampuan AS mencegat rudal ICBM Korut, meskipun level keberhasilannya baru mencapai 60 persen. Menurut data Badan Pertahanan Rudal AS, dalam 18 kali uji coba, rudal pencegat mampu mengenai target sebanyak 10 kali. Seluruh uji coba dilakukan dengan simulasi serangan terkendali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar