BeritaTerupdate - Amerika Serikat mempelopori kecaman dunia internasioal terhadap uji coba bom hidrogen dan rudal balistik yang dilakukan oleh Korea Utara. Amerika juga menjatuhkan sanksi kepada negara – negara yang menjadi sekutu negara komunis itu.
“Kami pikir ini adalah langkah kecil, sangat kecil, belum langkah besar,” kata Donald Trump, Presiden Amerika Serikat, kepada wartawan saat memulai pertemuan dengan Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak.
Sejauh ini Amerika Serikat telah menahan untuk menjatuhkan sanksi kepada bank dan perusahaan asal Cina. Ini dilakukan sebagai upaya untuk memenangkan dukungan Cina atas pemberian sanksi yang lebih berat kepada Korea Utara.
Tidak hanya itu, badan legislatif AS menyatakan jika diperlukan Washington akan menerapkan sanksi yang lebih tegas pada perusahaan China dan negara – negara lain yang masih bekerja sama dengan Korea Utara. Salah satunya adalah dengan memutus transaksi bank asal Cina terhadap sistem finanasial Amerika.
Sebagaimana diketahui, Cina adalah pemasok utama minyak dan mitra dagang terbesar Korea Utara. Jika Cina menghentikan pasokannya, ini tentu akan berdampak langsung pada kehidupan ekonomi Korea Utara, yang melakukan uji coba bom hidrogen pada 3 September lalu itu.
Dalam acara pertemuan legislatif pada hari selasa (12/9) lalu, Amerika Serikat secara resmi merilis temuan badan intelejen yang menyatakan Korea Utara secara illegal menyelundupkan batu bara dan komoditi lain ke China dan Rusia.
Perang dagang yang dilakukan AS dengan Cina saat ini menimbulkan kekhawatiran tersendiri. Hal ini dikarenakan tidak menutup kemungkinan Beijing akan melakukan perlawanan yang dapat mempengaruhi perekonomian dunia.
Trump dijadwalkan akan datang ke Cina dalam acara kunjungan Asia pertamanya pada bulan November mendatang. Pertemuan ini tentu sedikit banyak juga akan menyinggung tindakan kedua negara terhadap Korea utara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar